Libur lebaran,
bingung mau nonton apa ? Kali ini saya ditemani seorang musisi dari Surabaya
yang juga bingung mau nonton apa. Diskusi lewat sms pun dimulai karena hp saya
lagi rusak. berbekal dari membaca beberapa sinopsis, pilihan kami pun jatuh
pada sebuah film berjudul “Sabtu Bersama Bapak”.
Cerita dimulai
dengan konflik dari sebuah surat. Surat tersebut berasal dari yayasan kanker
Indonesia, yang mengabarkan bahwa bapak Gunawan mengidap penyakit kanker. Kesedihan
mulai mewarnai film ini. Bapak merencanakan segala sesuatu untuk masa depan
keluarganya nanti, ketika Ia telah pergi. Bapak merekam banyak video untuk
menggantikan kehadirannya ditengah keluarga. Ketika tiba waktunya untuk Bapak
pergi, Mama pun memutar video itu untuk Satya dan Cakra. Video itu diputar setiap
satu minggu sekali, yaitu hari sabtu. Keluarga itu pun tumbuh dengan sempurna
sekalipun jumlah mereka tidak sempurna lagi.
Cerita
ini berhasil menguras air mata saya di awal cerita. Saat bapak yang akan
menghadapi kematian berinteraksi dengan kedua anaknya, rasanya begitu sedih dan
mengharukan. Adegan favorit saya adalah adegan saat sang Bapak bercerita bahwa
Ia harus pergi dan itu bukan salah siapapun, jangan pernah menyalahkan siapapun
atas kepergian Bapak.
Film
ini terus bergulir dan beberapa masalah muncul ketika Satya dan Cakra telah beranjak
dewasa. Masalah-masalah itu mereka hadapi dengan terus mengingat perkataan Bapak.
Rasanya saya ingin sekali melihat masa kecil mereka, ketika perkataan bapak
mereka dengarkan setiap hari sabtu. Ketika mereka mulai beradaptasi untuk
menggantikan sosok Bapak dengan sebuah video rekaman. Saya amat penasaran
dengan proses situ. Sayangnya, di film ini cerita lebih berfokus pada masa
dikala mereka telah beranjak dewasa. Jadi saya harus membaca novelnya untuk
mendapatkan versi utuhnya.
Secara
keseluruhan, saya suka film ini. Soundtrack dalam film ini sungguh amat
mendukung dan membuat saya penasaran, “ini lagu siapa ya ?” Akting para
pemainnya pun terasa natural, tidak berlebihan dan berhasil membuat saya
menangis kemudian tak lama akan tertawa. Akting yang terlihat agak kaku, ada
pada kedua anak Satya, ekspresi mereka terlihat agak lempeng menurut saya,
namun itu semua tidak terlalu mengurangi nilai dari film ini. Jadi bagi yang masih
bingung libur lebaran mau ngapain, langsung aja ke bioskop, keburu filmnya udah
nggak tayang lagi nanti.
Indiana Yanuar - 070716