Setiap orang pasti punya
keinginan dalam hidupnya. Aku biasa menyebut keinginanku itu dengan kata
“Mimpi”. Mimpi itu bukan hanya sekedar keinginan yang tak kesampaian, tapi
bagiku mimpi itu adalah motor dalam hidupku. Mimpi itu lah yang menggerakkan
langkah kakiku hingga saat ini.
Berdasarkan sifat manusia, mimpi
itu tentu saja tidak cuma satu. Bisa saja satu orang punya 10 mimpi dalam
hidupnya dan mimpi itu bisa berubah seiring berjalannya waktu. Aku pernah hidup
tanpa mimpi selama 3 tahun, lebih tepatnya aku mengubur semua mimpiku.
Hari-hariku dipenuhi dengan target-target pekerjaan yang semakin lama memendam
mimpi-mimpiku. Aku merasa berada dalam zona nyaman, hidup tanpa mimpi dan
merasa mimpi itu telah tercapai. Padahal kenyataannya, mimpi itu semakin
terpendam oleh rutinitas pekerjaanku hingga suatu hari mimpi itu meletup dan
meluap keluar. Mimpi-mimpi itu keluar tanpa bisa kutahan.
Hatiku mulai bergejolak karena
mimpi-mimpiku. Sebuah keputusan besar kuambil dalam hidupku, bahkan aku
melepaskan pekerjaan yang selama ini menjadi tumpuan harapanku dan keluargaku. Entahlah, aku sendiri juga heran dengan
keputusanku itu. Aku keluar dari zona nyamanku selama ini. Aku mencoba
peruntungan pada mimpi-mimpiku. Keputusan “NEKAT” mungkin kata itu lah yang
tepat menggambarkan kondisiku kala itu.
Aku mencoba berbagai usaha yang
mengarah pada mimpi-mimpiku. Aku bingung harus memilih mimpi yang mana, karena
semuanya sama-sama kuinginkan. Aku merasa sangat lemah sebagai manusia. Semua
hal selalu ingin dicapai, dan kadang keinginan itu hanyalah sebuah ambisi
sesaat. Aku tak tahu harus memilih yang mana, dan jalan terakhir yang kutempuh
adalah menyerahkan semua mimpi itu pada Tuhan. Aku yakin Tuhan akan memilihkan
satu mimpi terindah yang bisa kucapai dengan baik.
Next story – mimpi yang dipilihkan Tuhan
untukku “Kisah Pasaran”
140417
Indiana
yanuar